VALENCIA – Derbi Valencia akan tersaji di pekan kedua La Liga 2019/20, saat Levante UD menjamu Villarreal CF di Stadion Ciutat de Valencia, Jumat (23/8) atau Sabtu dini hari WIB. Untuk laga sarat gengsi ini, tim tamu mendapat tambahan amunisi mewah bernama Javier Ontiveros. Gelandang bertalenta asli Spanyol ini di kontrak Villarreal hingga lima musim ke depan.

Klub berjulukan Kapal Selam Kuning ini membeli Ontiveros dari Malaga CF sebesar 7,5 juta euro (sekitar Rp118 miliar), atau rekrutan termahal kedua setelah Ruben Pena di musim panas ini. Kehadiran pemain sayap kiri ini diyakini akan meningkatkan kualitas serangan Villarreal, seperti diakui Fernando Roig selaku CEO klub.

“Dia pemain muda berbakat yang memiliki etos kerja tinggi dan profesional. Meskipun dia memiliki reputasi buruk, tetapi kami akan meluruskannya dan dia akan menjadi seorang profesional yang baik, kedatangannnya akan bermanfaat,” ujar Roig.

Baca Juga :
- Kapal Selam Kuning Mulai Tenggelam
- Messi Unstoppable, Suarez Cedera

Ontiveros pun berjanji akan mengubah sikapnya dan menunjukkan kematangannya sebagai personal. Insiden perselisihannya dengan pelatih Malaga, Michel, musim lalu tidak akan terulang lagi di Villarreal.

“Saya datang untuk melakukan yang terbaik. Ketenaran mengikuti saya dari belakang, tetapi saya berusaha berjuang tiap hari untuk melepas beban tersebut. Setiap tahun saya tumbuh dan setiap hari saya berkembang,” katanya.

Berada di bawah kendali pelatih Javier Calleja, Ontiveros telah melakukan serangkaian sesi latihan pertamanya. Dia berharap bisa merasakan debut dan menit main melawan Levante. Belum ada inidikasi apakah ia akan diturunkan atau tidak, tapi yang jelas Calleja menargetkan tiga poin setelah pada jornada 1 diimbangi Granada CF (4-4).

Sementara kubu Levante juga mengincar tiga poin usai dikalahkan Deportivo Alaves  (0-1). Pelatih Levante, Paco Lopez memiliki banyak opsi untuk lini serangnya, seperti: Sergio Leon, Borja Mayoral, Roger Marti, dan Jose Luis Morales. Meski diberkahi pilihan  melimpah, situasi ini juga menjadi dilema tersendiri bagi Lopez.

Jika menerapkan 4-4-2 maka ada dua penyerang yang dibutuhkan. Sementara bila memutuskan untuk memakai 4-3-3, seperti pada pramusim, Lopez hanya bisa menurunkan satu striker saja. Penggunaan formasi sebenarnya masih menjadi persoalan bagi Lopez.

Semenjak datang pada 2018/19,  ia belum menentukan formasi utama. Di awal musim lalu ia memainkan dua striker dengan 4-4-2. Tetapi ketika di akhir kampanye, pelatih 51 tahun itu menggunakan 4-3-3. Ini secara tidak langsung bisa mempengaruhi konsistensi dari tim.*CR5

Baca Juga :
- Malapetaka 7 Menit di Ciutat de Valencia, Tandang Momok Barca
- Azimat Sociedad dari Prancis

 

 

BERITA TERKAIT