MILAN – Setelah meladeni SPAL 2013, Kamis (31/10) malam atau Jumat dinihari WIB, AC Milan bakal dihadapkan pada tiga ujian berat beruntun: SS Lazio, Juventus FC, dan SSC Napoli. Tak ada waktu lagi buat Stefano Pioli bereksperimen, tim ideal I Rossoneri harus segera ditemukan. Itu hanya bisa dicapai dengan mengambil keputusan berani, di ruang ganti maupun lapangan.

Pioli sangat menyukai Rafael Leao sebagai penyerang Milan. Tapi setelah melihat dua percobaan tanpa hasil, tak ada salahnya kembali mengandalkan pengalaman. Dalam hal ini, sang pelatih harus mempercayai insting gol yang dimiliki Krzysztof Piatek. Bagaimanapun, striker asal Polandia itu lebih dulu merumput di Seri A daripada Leao, lebih paham karakter tim-tim Italia—terutama para raksasa.

Memasang Piatek sebagai starter akan menghadirkan kepastian. Dia telah membuktikan lewat gol ke gawang US Lecce, pekan lalu, dalam debut Pioli sebagai pelatih Milan. Itu adalah gol perdana Piatek dari open play sejak Mei 2019, memperlihatkan bahwa dirinya lebih klop bermain dalam sistem Pioli dibanding Marco Giampaolo. Hal positif seperti ini mesti dilanjutkan.

Baca Juga :
- Real Madrid Dinilai Ceroboh Jual Theo Hernandez ke AC Milan
- Situasi Darurat Rafael Leao

 “Kris adalah penyerang dengan karakteristik tertentu, perlu pendekatan berbeda agar dia menampilkan kemampuan terbaik. Saat menghadapi Roma di Olimpico, saya pilih Rafa karena dia punya kualitas yang lebih sesuai. Namun, Kris akan mendapatkan kesempatan. Dia berada dalam kondisi prima dan termotivasi untuk beraksi di lapangan,” kata Pioli.

Pertama kali menjejakkan kaki di Milanello, Pioli menekankan bahwa dirinya bakal memberi peluang bagi semua pemain untuk unjuk gigi. Siapa yang tampil baik secara konsisten akan dapat tempat utama dalam tim. Jadi, salah besar bila menganggap sang pelatih melupakan Piatek dan menganakemaskan Leao. Saat ini, pemuda asal Portugal tersebut masih belum memberi jawaban memuaskan, sudah sepantasnya giliran pindah ke Piatek.

Baca Juga :
- Donnarumma Absen Kontra Genoa
- Ibrahimovic Punya Kans Bertahan di Milan

Mesin gol berjuluk Il Pistolero itu cukup sabar menunggu peluang, tak pernah mengeluh meski duduk di bangku cadangan melawan Lecce dan Roma. Rasa frustrasi biarlah dilampiaskan di kamp latihan, terus bekerja sekeras agar siap ketika dibutuhkan. Seandainya main dan mencetak gol versus SPAL, Piatek tak hanya melipatgandakan keyakinan diri, tapi juga merebut kepercayaan Pioli.

Dengan begitu, Piatek bisa jadi andalan saat Milan menghadapi Lazio, Juve, dan Napoli. Menghadapi tiga raksasa ini, sang striker punya rekam jejak bagus. Dia sudah pernah mencetak gol ke gawang masing-masing tim: satu versus Lazio (saat masih memperkuat Genoa CFC), satu kontra Juve, dan dua kali lawan Napoli. Jika moril dan ketajamannya telah pulih, bukan tak mungkin Piatek bisa mengulangi prestasi tersebut.* Dari berbagai sumber

BERITA TERKAIT