MADRID – Real Madrid mendapat sorotan tajam setelah kembali gagal menciptakan gol pada laga teranyarnya lawan Real Betis, pekan lalu. Tapi perlu diingat bahwa pada duel jornada 12 La Liga 2019/20 itu mereka juga tak kemasukan (skor 0-0). Meskipun sulit mencetak angka, mereka setidaknya terhindar dari kekalahan sebab Thibaut Courtois tampil kokoh bagai tembok di bawah mistar.

  Kemarin ada tiga penyelamatan krusial yang dilakukan Courtois yang membuat frustasi Loren Moron, Sergio Canales, serta Nabil Fekir. Sekarang, kenyamanan di sisi pertahanan yang diberikan penjaga gawang 27 tahun ini akan jadi harapan saat Madrid menjamu Galatasaray SK di matchday empat Liga Champions, Rabu (6/11) atau Kamis dini hari WIB.

Baca Juga :
- Ansu Fati Pencetak Gol Termuda Liga Champions, Barcelona Bentengi Klausul Rp 2,6 Triliun
- Reaksi Antonio Conte Usai Inter Dikalahkan Barcelona dan Tersingkir dari Liga Champions

Dengan tambahan clean sheet (tak kemasukan) itu, penjaga gawang 27 tahun ini sudah mengumpulkan 353 menit tanpa kebobolan di lintas komeptisi. Itu menjadi rekor barunya sejak bergabung ke Madrid, 9 Agustus 2018. Rangakaian terbaik sebelumnya adalah 342 yang dicatatkan kala tim masih ditangani oleh Santiago Solari, November ke Desember 2018.

Lago Junior jadi pemain terakhir yang mampu mebobol Courtois, tepatnya pada menit ketujuh kala Los Merengues –julukan Madrid– takluk 0-1 tandang melawan RCD Mallorca di jornada sembilan La Liga, 19 Oktober. Dan sebelum versus Betis, gawangnya pun tidak kemasukan saat tim menang menjamu CD Leganes (5-0) dan bertamu lawan Galatasaray (1-0).

Portero asal Belgia ini telah menemukan irama terbaiknya. Laga internasional membela tim nasional jadi titik baliknya pada pertengahan Oktober. Meski ada di titik terendah bersama klub usai awal musim yang pelik, ia tetap dipercaya tampil penuh untuk Beliga. Clean sheet pun berhasil dicapainya saat menghadapi San Marino dan Kazakhstan.

Sebelumnya performa impresif saat tugas bela negara memang berhasil dibawa ketika kembali ke klub. Pertandingan pertamanya tanpa kebobolan di Madrid musim ini terjadi setelah pulang membela timnas; jornada lima La Liga tandang lawan Sevilla FC, 22 September. Sejauh 2019/20 bergulir sudah ada 10 clean sheet yang dicatatnya untuk klub dan timnas.

“Saya merasa sangat baik, dan sebelumnya juga. Saya senang hal-hal bagus bisa datang,” kata Courtois. Sementara pelatih Madrid Zinedine Zidane pun mengakui andil besarnya; “Performanya positif dan jadi kabar baik bagi kami. Secara keseluruhan kami bisa lebih nyaman menciptakan peluang (menyerang) karena ada kenyamanan yang diberikannya”.

Kini tantangan tersaji bagi kiper 27 tahun ini pada Liga Champions untuk dapat kembali meredam serangan Galatasay. Rangkaian tanpa kebobolannya tentu ingin terus diperpanjang. Berusaha mengulang dua clean sheet beruntun di sana yang merupakan raihan terbaik. Citranya di pentas Eropa sebagai pemain Los Merengues memang belum memuaskan.

Baca Juga :
- Update Tim yang Sudah Lolos ke 16 Besar Liga Champions
- Update Hasil dan Klasemen Liga Champions, Rabu Dini Hari WIB

Keberhasilan tak kemasukan saat bermain di markas Galatasaray pada matchday tiga jadi motivasi saat bergantian jadi tuan rumah di Stadion Santiago Bernabeu nanti. Sebab sebelum clean sheet itu gawang Courtois telah menjadi lumbung gol, kebobolan 13 gol dari lima laga terakhirnya di Liga Champions, atau sejak akhir fase grup musim lalu, 12 Desember.

Setelah bisa mencatatkan dua clean sheeet beruntun lawan Viktoria Plazen dan AS Roma, ia terus memungut bola di gawangnya hingga berganti musim. Eks penjaga gawang Chelsea FC ini kemasukan tiga lawan CSKA Moskow, lima kontra AFC Ajax (dua laga; satu dan empat) di 2018/19, dan 2019/20 ada tiga gol Paris Saint Germain dan dua dari Brugge.*Taufani Rahmanda

BERITA TERKAIT